Polis asuransi jiwa seumur hidup diklasifikasikan ke dalam dua kategori. Namun masalahnya, kategori-kategori tersebut belum banyak diketahui. Bisa dikatakan, pemahaman masyarakat mengenai asuransi sendiri memang kurang.
Hal tersebut terlihat jelas dari banyaknya orang yang tidak menggunakan asuransi jiwa. Biasanya keputusan ini terjadi karena asuransi jiwa dianggap sebagai hal yang merugikan. Beberapa orang berpikir kalau lebih tepat jika uangnya dipakai untuk keperluan lain.
Sebenarnya sudah terlihat peralihan di masyarakat terkait hal ini. Jumlah pengguna asuransi jiwa terus meningkat. Namun angkanya masih belum sesuai dengan harapan. Dengan kesadaran yang semakin tinggi, diharapkan angka tersebut ke depannya akan mencapai target.
Baca Juga : Ketentuan Unilateral Dalam Sebuah Kontrak Asuransi Jiwa Mengacu Kepada Hal Apa?
Polis Asuransi Jiwa Seumur Hidup Diklasifikasikan ke dalam Dua Kategori
Ada dua kategori dalam polis asuransi jiwa seumur hidup. Untuk Anda yang belum mengetahui, polis asuransi jiwa seumur hidup disebut juga polis santunan pada umur seratus tahun.
Kedua kategori tersebut antara lain asuransi jiwa berjangka atau term life insurance dan asuransi jiwa seumur hidup atau whole life insurance. Ketika mendengar kedua istilah tersebut, Anda pasti bingung.
Itu karena, kebanyakan orang bahkan tidak mengetahui jenis asuransi jiwa seumur hidup yang tersedia. Sebenarnya perbedaan dari kedua kategori tersebut cukup sederhana. Berikut ulasan lengkap mengenai perbedaannya.
1. Masa Pertanggungan
Perbedaan pertama terletak pada masa pertanggungan. Dalam asuransi jika seumur hidup, pertanggungannya mencapai angka maksimal di usia 99 hingga 100 tahun. Namun kondisi berbeda akan terlihat pada polis berjangka.
Pada tipe berjangka, waktu pertanggungannya sesuai kesepakatan. Biasanya, pilihan yang disediakan antara lain 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, dan seterusnya.
2. Fleksibilitas Proteksi
Kedua kategori tersebut juga memiliki perbedaan dalam fleksibilitas proteksi. Dalam kategori seumur hidup, fleksibilitasnya nampak sangat kaku. Itu karena, nasabah harus mengikuti ketentuan nilai premi dan jaminan proteksi yang ada.
Namun hal berbeda akan terlihat pada kategori berjangka. Nantinya waktu polis tersebut lebih singkat. Ini membuat pengguna bisa mengajukan premi dan jaminan proteksi baru ketika memperpanjangnya.
Perlu diingat, pemilihan kategori ini perlu dilakukan secara seksama. Jangan sampai pemilihannya dilakukan secara asal dan Anda malah kecewa dengan hasil yang didapat. Perlu diingat, hal semacam itu sering dialami oleh banyak orang. (ditulis oleh SA untuk Alkisahnews.com)