Apakah Anda tertarik dengan dunia investasi yang saat ini sudah semakin banyak pelakunya? Pada dasarnya investasi memang satu aktivitas yang direkomendasikan untuk anak muda. Saat melakukan investasi, kita akan memiliki uang simpanan yang bisa terus tumbuh.
Orang-orang yang mengikuti perkembangan pasar modal dan mulai berinvestasi di sana disebut dengan investor. Jika ikut berinvestasi, maka Anda juga bisa disebut sebagai seorang investor. Menjadi investor itu mudah, Anda hanya perlu menggunakan aset untuk berinvestasi.
Namun untuk mempertahankannya, Anda butuh keahlian khusus dalam dunia investasi. Modal investasi mengikuti instrumen yang Anda investasikan. Aset Anda bisa berkurang dan bertambah tergantung kondisi instrumen pasar yang sudah Anda investasikan sebelumnya.
Jika ingin dapat keuntungan lebih, aset investasi harus berada di tempat yang tepat. Anda bisa memulainya dari pasar modal, saham atau emas karena semua bisa diikuti. Anda dapat tiru cara bapak investasi dunia melakukan pemilihan instrumen untuk dapat hasil yang optimal.
Baca Juga : Kalkulator Investasi
Kenali dulu Pengertian Investasi
Sebelum itu, Anda harus memahami dulu apa itu investasi dan instrumen-instrumennya. Dunia investasi adalah tempat di mana orang-orang melakukan penanaman modal. Dari situ kita bisa simpulkan bahwa investasi ialah salah satu cara meraih keuntungan dengan menanam modal.
Penanaman modal bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Harapan utama investor tentu saja mendapat keuntungan modal sebanyak-banyaknya. Modal investasi digunakan untuk bisa memperoleh banyak keuntungan dengan memanfaatkan instrumen yang dipilih.
Instrumen investasi itu berupa aset yang Anda pergunakan untuk memperoleh keuntungan. Bisa dalam bentuk saham, emas, forex, aset, reksadana, obligasi, surat tanah hingga properti. Selain itu, dunia investasi juga memiliki beberapa istilah penting di dalam struktur pelaksanaannya.
Contohnya seperti portofolio investasi, emiten, diversifikasi, return, capital gain, likuiditas, indeks harga, dividen dan istilah lainnya. Semua istilah itu digunakan ketika Anda berinvestasi dari salah satu instrumen di atas. Setiap istilah bisa digunakan untuk satu atau dua jenis instrumen.
Take profit adalah istilah penarikan dana investasi ketika sudah memperoleh profit. Buy dan sell merupakan istilah lain dari masuk harga di posisi tertentu untuk mendapat pRofit. Istilah-istilah di atas akan membuatmu pusing jika tidak tahu konsep dan cara menggunakannya.
Dengan coba mempraktikkan terlebih dulu, Anda bisa tahu bagaimana rasanya menjadi seorang investor. Ikuti jejak bapak investasi yang sudah mulai melakukan penanaman modal saham dari usia 11 tahun. Mungkin, Anda bisa terinspirasi dengan kisahnya yang menarik di bawah ini.
Simak Juga : Dampak Positif dan Negatif Investasi Asing di Indonesia
Bapak Investasi Dunia Warren Buffet
Warrent Buffett adalah bapak investor dunia yang mendapat julukan “Oracle of Omaha”. Sejak usia 11 tahun, dirinya sudah mulai menjual saham. Beberapa orang menilai, karier Warrent ini masih bisa terus berkembang hingga lebih dari tujuh dekade sebagai seorang investor.
Dunia investasi saat berusia 6 tahun, ia berbisnis dengan mengumpulkan uang secara mandiri. Dia jual permen karet ke teman dan seluruh penduduk di lingkungan tersebut. Permen karet tersebut bisa dijual seharga satu nikel yang per bungkusnya berisi lima batang.
Sejak saat itu, dirinya terus berkembang dan menambah usaha-usaha barunya. Sampai di usia 11 tahun, Buffet mulai membeli saham pertamanya. Dia berhasil membeli 3 saham dari perusahaan minyak Cities Service seharga 38USD per saham dan menjualnya kembali saat harganya 40USD.
Dari pengalaman investasi saham tersebut, Buffet mulai belajar pentingnya kesabaran. Ketika dia berusia 14 tahun, pengetahuannya itu memberikan hasil karena berhasil memiliki aset 200USD per saham. Uang tersebut lalu dia gunakan untuk berinvestasi tanah dan menyewa lahan itu.
Warrent Buffett membuktikan bahwa investasi itu tidak terbatas oleh usia, aset dan modal. Anda hanya perlu yakin dan memahami strukturnya agar bisa dapat untung banyak. Aset dari warrent tersebut bisa berkembang sampai sekarang dengan kekayaan mencapai 327 Miliar USD.
Baca Juga : Aplikasi Investasi Jangka Pendek
Sejarah Singkat Dunia Investasi Saham
Kegiatan investasi pada dasarnya terjadi di dalam pasar modal. Tempat itu merupakan penyedia instrumen investasi yang biasa digunakan investor untuk melihat kondisi pasar modal. Sejarahnya pasar modal sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka, bahkan 30 tahun sebelumnya.
Tahun 1912, pada saat itu kolonial Belanda mendirikan pasar modal atau bursa efek di Batavia. Pasar modal itu dibangun untuk kepentingan pemerintahan kolonial dan VOC. Meski sudah ada pada saat itu, namun dunia investasi tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Adanya peperangan di tahun 1956 – 1977 membuat aktivitas pasar modal jadi terhenti. Perang 1 dan 2 menimbulkan pasar modal terhenti di seluruh dunia, karena kondisi tidak menentu. Pada tahun 1977, tepatnya 10 Agustus Presiden Soeharto kembali meresmikan bursa efek Indonesia.
Saat itu bursa efek Indonesia ditangani oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Karena semakin ramai dan emiten pertama muncul, pasar modal mengalami pertumbuhan. Hal ini terus membuat dunia investasi semakin berkembang karena pasar ramai dan membesar.
Dulu pembelian saham masih menggunakan berkas untuk mendapatkan bukti investasi. Namun sekarang, hal itu sudah jarang terjadi karena ada aplikasi untuk membeli secara digital. Investasi di era modern sudah membuat banyak orang dimudahkan dalam berinvestasi.
7 Jenis Investasi Terbaik di Dunia
Sejarah investasi di Indonesia memang menarik untuk dilihat dan dipelajari perkembangannya. Jika tertarik untuk berinvestasi, kami merekomendasikan beberapa instrumen untuk Anda. Ada tujuh jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih dari data di bawah ini.
1. Peer to Peer Lending
Investasi finansial technology (fintech) menggunakan pinjaman dana sebagai asetnya. Jadi, di sini investor akan menawarkan pinjaman dan return didapat dari suku bunganya. Semakin lama pinjaman itu berlangsung, maka suku bunga P2P juga akan semakin tinggi.
Jenis investasi ini tidak cocok untuk jangka panjang karena akan berdampak ke modal awal. Pinjaman yang tidak bisa dikembalikan akan menjadi kerugian bagi Anda nantinya. Apalagi dunia investasi juga tidak banyak menggunakan instrumen ini sebagai aset utama.
2. Properti
Seperti namanya, properti bisa dibeli dan investor mendapatkan Return of Investment (ROI). Return tersebut bisa didapatkan dari penyewaan, penjualan kembali atau keduanya. Sama seperti Buffett yang membeli tanah lalu menyewakan kembali asetnya untuk investasi.
Ada banyak pilihan properti yang bisa Anda gunakan di masa sekarang ini. Beberapa contoh seperti sewa properti gedung, gudang, rumah, tempat makan hingga penginapan. Investasi properti ini ditujukan bagi investor yang benar-benar memiliki modal besar.
3. Obligasi
Surat utang atau obligasi merupakan aset yang digunakan untuk berinvestasi. Banyak investor dunia investasi yang memanfaatkan utang piutang sebagai asetnya. Return didapatkan dari suku bunga dan kupon yang akan diberikan oleh peminjam di periode tertentu.
Dengan menunggu, Anda bisa menghitung suku bunga yang akan terus membengkak. Sistem perhitungannya sama seperti P2P yang memanfaatkan bunga dan waktu. Tidak banyak yang bisa diambil di sini karena uang bisa hilang jika peminjam melarikan diri.
4. Reksadana
Instrumen ini berasal dari kumpulan dana yang dikelola oleh manajer investasi. Dengan terus melakukan investasi pembelian saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Semua itu akan dikumpulkan oleh satu manajer dunia investasi dan ditetapkan jadi satu instrumen.
Anda bisa berinvestasi dari sekarang karena reksadana tersedia dalam platform Mobile. Jadi, dengan menggunakan aplikasi Anda sudah bisa mulai membangun portofolio sendiri. Modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar sehingga cocok untuk anak muda zaman sekarang.
5. Saham
Jenis investasi terpopuler yang pernah ada ialah saham. Dari dulu sampai sekarang, banyak orang suka dengan instrumen saham karena keuntungannya tinggi. Anda bisa ikuti bursa efek pasar saham untuk melakukan investasi dan memantau instrumen pasar.
Bursa efek dibuka oleh OJK, Bappebti dan IDX sehingga dananya terpantau. Investasi dapat Anda lakukan dengan menggunakan aplikasi Mobile. Sekarang investasi sudah menjadi lebih mudah karena era digital membantu masyarakat untuk mengikuti perkembangan yang ada.
6. Emas
Instrumen keenam yang sudah lama berada di dunia investasi ialah Emas. Sejak tahun 1912, emas memiliki nilai yang dipengaruhi oleh kondisi pasar dunia. Ketika emas turun, maka nilai mata uang dari beberapa negara akan mengalami kenaikan yang signifikan.
Sebaliknya, emas juga bisa naik harganya ketika terjadi inflasi dan perubahan ekonomi. Anda bisa melakukan investasi langsung ke bank. Selain dari bank, Anda bisa lakukan investasi tidak langsung dari aplikasi Mobile yang menyediakan instrumen emas di dalamnya.
7. Forex
Terakhir ada forex atau pertukaran nilai mata uang asing melalui bursa efek. Anda bisa beli dan jual mata uang ketika nilainya berubah akibat keadaan ekonomi global. Forex jadi salah satu dunia investasi jangka pendek karena pergerakan pasarnya sangat cepat.
Anda bisa gunakan forex sebagai alat pembelajaran karena metode dan konsepnya sama. Di setiap instrumen, Anda harus mengetahui arah grafik dengan menebaknya. Contoh USD/JPY yang keduanya mengalami penguatan setelah terjadi kerja sama teknologi antar negara.
Perusahaan Investasi Terbesar di Dunia
Tingkat besar kecilnya perusahaan investasi ditentukan dari total aset yang berada di perusahaan tersebut. Jadi dunia investasi ditentukan dari himpunan dana yang sudah diberikan oleh investor. Berikut ini ada 7 perusahaan besar yang mendapatkan banyak investasi dari investor.
1. Berkshire Hathaway
Perusahaan yang dikendalikan oleh Warrent Buffet ini memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 722,62 Miliar USD. Total asetnya yang besar menjadikan perusahaan asuransi tersebut ada di peringkat pertama. Selain asuransi, perusahaan ini juga bergerak di bidang properti.
2. Morgan Stanley (MS)
Urutan kedua ada perusahaan yang bergerak di bidang sekuritas institusional, manajemen investasi dan manajemen kekayaan. Kapitalisasi Morgan Stanley mencapai 149,36 Miliar USD. Meski tidak sekaya Berkhire, namun MS tetap menduduki peringkat dua di dunia investasi.
3. Prosus (PRX.AS)
Bulan April 2022, Prosus mencatatkan namanya sebagai peringkat ketiga dengan kapitalisasi sebesar 143,62 Miliar USD. Nilai tersebut sedikit di bawah MS karena proses hanya menjadi perusahaan media dan investasi Naspers yang kantornya berada di Amsterdam.
4. Prologis (PLD)
Di urutan keempat ada perusahaan investasi real estate yang memiliki total kapitalisasi pasar sebesar 101,39 Miliar USD. Urutan keempat ke bawah memang memiliki aset yang jauh dari Berkshire Hathaway. Meski begitu, total aset di dunia investasi ini sudah termasuk besar.
5. BlackRock (BLK)
Lanjut di urutan kelima ada BlackRock yang menjadi lembaga keuangan terbesar di dunia pada tahun 1999. Kapitalisasi BLK di bulan April 2022 ini sudah mencapai 101,39 Miliar USD. Jumlah ini sama dengan Prologis di urutan keempat aset terbesar.
6. Crown Castle (CCI)
Sama seperti prologis yang bergerak di sektor investasi real estate. CCl juga mampu berada di peringkat keenam dengan total kapitalisasi mencapai 83,51 Miliar USD. Crown Castle jadi salah satu perusahaan terbesar yang ada di dunia investasi dengan perolehan terbanyak.
7. Brookfield Aset Management (BAM)
Terakhir, ada BAM yang bergerak di sektor finansial dan perusahaan ini berasal dari kanada. Di bulan April 2022, total kapitalisasinya mencapai Rp 1,183 triliun. Sedikit di bawah CCI yang total kapitalisasinya Rp 1,203 triliun.
Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia
Pernahkah Anda mendengar investasi saham ala swing trader yang memanfaatkan pembalikan? Pada dasarnya metode swing ini digunakan ketika nilai saham akan mengalami pembalikan. Baik nilai sahamnya tinggi atau rendah, selama akan terjadi pembalikan investor harus masuk.
Dengan melihat posisi resistance dan support, investor bisa mendapatkan posisi terbaiknya. Data dunia investasi bisa dilihat dari bursa efek, di sana ada grafik yang bisa Anda pantau. Titik support merupakan posisi terbawah yang menjadi pendorong untuk melakukan kenaikan.
1. Support
Di titik support, banyak pembeli yang ingin nilai investasinya naik ke atas. Biasanya ketika nilai itu turun, grafik akan menunjukkan posisinya. Jika posisi terendah (support) akan dicapai, Anda bisa gunakan strategi ala swing trader dunia untuk mengincar pembalikan.
Jadi ketika nilainya berubah dan turun, grafik berkemungkinan akan balik ke atas. Itulah swing di support dalam investasi saham yang perlu Anda pahami karakteristiknya. Dunia investasi tidak akan mengarah ke bawah saja, ada yang dinamakan pembalikan dari atas (resistance).
2. Resistance
Pembalikan dari atas terjadi ketika nilai posisinya tidak bisa melebihi batas resistance. Jika nilai saham terus naik, maka investor akan mendapat keuntungan dari fundamental. Namun jika dari bawah ke atas dan balik karena terhalang resistance, maka itu disebut swing ke bawah.
Konsepnya sapa seperti support, jika tidak bisa menembus saham akan kembali turun ke bawah. Swing support & resistance sama konsepnya yaitu pembalikan nilai karena tidak bisa menembus garis batas. Dunia investasi itu menyenangkan jika Anda tahu cara menganalisis datanya.
Investasi Saham Ala Fundamentalis Dunia
Berbeda dengan swing trader, fundamental ialah cara investor membeli saham harga terendah. Jadi ketika posisinya benar-benar di bawah, investor akan membeli saham perusahaan tersebut. Di sini kita tidak akan mengincar titik tertinggi atau batas terendah pada sebuah grafik.
Semua berdasarkan data fundamental yang sudah direkapitulasi dalam beberapa periode. Dalam data grafik dunia investasi bursa efek, ada periode waktu yang bisa jadi acuan. Periode waktunya bisa 1 bulan hingga bertahun tahun lamanya, dari periode tersebut Anda bisa tetapkan posisi.
Contoh, dalam 3 bulan terakhir nilai saham ini terlalu rendah sehingga harganya murah. Di situlah Anda beraksi dan membeli saham untuk melakukan investasi. Setelah menunggu lama dan posisi grafik naik, Anda akan mendapatkan keuntungan dari pergerakan grafik saham tersebut.
Namun Anda juga harus berhati-hati terhadap penurunan, saham yang diinvestasikan bisa ikut turun. Sebaiknya, lihat prospek perusahaan sebelum berinvestasi di dalamnya. Lihatlah apakah perusahaan tersebut memiliki momentum untuk bangkit atau malah semakin jatuh ke bawah.
Pemahaman fundamental itu penting ketika ingin berinvestasi dengan cara ini. Konsepnya, incar harga terendah dan jual harga tertinggi pada saham. Warrent Buffet di dunia investasi memakai cara ini untuk mencapai kekayaannya yang bermiliar dolar itu. (SA)