Sholat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim, sehingga bacaan Sholat Dhuha 2 rakaat sangat penting untuk diketahui.
Menghapalkan bacaan ataupun membaca doa setelah Shalat Dhuha ini dapat membantu agar ibadah lebih khusyuk dan mendatangkan keberkahan. Simak informasi lengkap mengenai doa saat Shalat Dhuha tersebut melalui artikel berikut ini!
Tuntunan Baca Di Sini : Doa Sholat Dhuha
Beberapa Bacaan Sholat Dhuha 2 Rakaat yang Penting Diketahui
Agar ibadah sunah ini berjalan lancar dan bisa mendatangkan keberkahan seperti yang Anda inginkan, maka ketahuilah beberapa bacaan dan tata cara di bawah:
1. Membaca Niat
Ketika hendak melakukan apa pun, terutama ibadah, maka Anda harus menanamkan niat untuk melaksanakannya. Begitu juga dengan ibadah sunah ini, di mana niat untuk shalat dhuha dua rakaat adalah:
Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Arti niat tersebut adalah “Aku niat Shalat Dhuha dua rakaat, karena Allah Ta’ala.
Setelah selesai berniat, maka Anda sudah mulai dapat mengerjakan shalat ini ketika waktu yang sudah ditetapkan.
Tata cara shalat ini di antaranya adalah:
- Berdiri mengarah ke kiblat
- Melakukan takbiratul ihram sembari membaca niatnya di dalam hati
- Membaca do’a iftitah, surah Al-Fatihah, serta surah pendek
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud rakaat yang pertama
- Duduk di antara dua sujud rakaat pertama
- Kembali berdiri dan melakukan takbiratul ihram
- Lakukan seperti gerakan shalat di rakaat pertama, namun tidak perlu membaca doa iftitah di rakaat pertama tadi.
- Diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
Simak Juga : Sholat Dhuha Sampai Jam Berapa ?
2. Ayat Pendek yang Disarankan
Pada umumnya orang banyak yang mengamalkan untuk membaca doa Shalat Dhuha Surah Asy-Syam serta Ad-Dhuha ketika melaksanakan ibadah tersebut.
Namun sebenarnya tidak ada anjuran khusus untuk melaksanakan shalat ini dengan bacaan tertentu pada rakaat pertama dan kedua, hingga dia setelahnya. Anjuran yang menjadi landasan untuk membaca kedua surah tersebut dianggap hadis dhaif.
Di mana Syaikh Al Albani menyatakan bahwa “Hadis ini palsu, cacatnya ada pada Musyaji’ bin Amr. Ibn Ma’in berkomentar tentang Musyaji’, yang saya tahu dia (Musyaji’) adalah seorang pendusta,” (Silsilah Hadis Dhaif dan Palsu, hadis ke-3774).
Hadis tersebut juga didhaifkan Al Munawi di dalam Faidlul Qodir yang berasalan karena adanya Musyaji’ bin Amr sebagai perawi.
Imam Ad Dzahabi dalam Ad Dlu’afa’ menyatakan dengan menukil perkataan Ibn Hibban, “Dia memalsukan hadis dari Ibn Lahi’ah dan dia adalah dhaif,” (Faidlul Qodir, 4:201).
Nah, setelah mengetahui informasi tentang bacaan yang dapat Anda baca pada Shalat Dhuha, silakan mulai praktikan ibadah tersebut.