Peradaban Besar Yang Pernah Ada di Dunia – Alkisahnews.com – Peradaban adalah tahap kemajuan budaya dan organisasi sosial yang biasanya dianggap lebih maju. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang telah mengembangkan bentuk pemerintahan, agama, pengetahuan ilmiah, seni, dan biasanya sistem tulisan.
Peradaban dikarakteristikkan oleh fitur-fitur seperti pembagian kerja, penggunaan sistem perdagangan, implementasi hukum dan infrastruktur sosial, serta pembangunan kota-kota yang menjadi pusat budaya dan politik. Peradaban memungkinkan perkembangan kompleksitas sosial, budaya, dan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang lebih sederhana dan tidak terorganisir.
Berikut ini adalah beberapa peradaban besar dan tertua yang pernah ada di berbagai belahan dunia.
Peradaban Besar Yang Pernah Ada di Dunia
Berikut ini adalah 7 peradaban tertua yang pernah ada di dunia.
1. Peradaban Lembah Sungai Nil, Mesir
Sekitar tahun 4000 SM, Mesir dikenal memiliki peradaban yang maju.
Pada kunjungannya ke Mesir sekitar tahun 350 SM, Herodotus, seorang sejarawan Yunani, menekankan bahwa kemajuan Mesir sangat bergantung pada Sungai Nil. Pandangannya ini menunjukkan bahwa keberadaan Sungai Nil sangat krusial dalam pembentukan peradaban kuno Mesir.
Sungai Nil, yang merupakan sungai terpanjang di dunia dengan panjang mencapai 6.400 km, mengalir dari selatan menuju utara hingga bermuara di Laut Tengah. Ekosistem yang dibentuk oleh aliran Sungai Nil ini mendukung kelangsungan hidup dan perkembangan peradaban di lembahnya.
Pemimpin masyarakat di Lembah Sungai Nil dikenal dengan gelar Firaun, sebuah istilah yang menandai awal dari sistem pemerintahan monarki di Mesir.
Warisan peradaban Mesir kuno meliputi struktur piramida yang megah, patung sphinx, praktik mumifikasi, kerajinan tembikar dengan lapisan glasir, pembangunan kapal, pengembangan ilmu matematika, dan banyak lagi.
Bagaimana Muncul dan Runtuhnya Peradaban Mesir Kuno ?
Peradaban Mesir Kuno adalah salah satu peradaban paling awal dan paling berpengaruh di dunia, yang muncul sekitar tahun 3100 SM ketika Raja Menes (juga dikenal sebagai Narmer) berhasil menyatukan Mesir Hulu dan Hilir menjadi satu kerajaan. Ini menandai awal dari periode dinasti di Mesir dan dimulainya Zaman Dinasti Awal.
Pembangunan piramida, yang paling terkenal adalah Piramida Giza, merupakan puncak kemajuan arsitektur dan teknologi Mesir kuno dan merupakan bukti kemampuan organisasi dan ekonomi yang luar biasa. Hieroglif Mesir, sistem tulisan mereka, agama yang kompleks dengan panteon dewa-dewi yang luas, dan praktek mumifikasi adalah aspek penting lain dari peradaban mereka.
Mesir kuno mencapai puncak kejayaannya selama Kerajaan Baru (sekitar 1550-1070 SM), ketika firaun seperti Hatshepsut, Thutmose III, dan Ramses II memperluas wilayah kekaisaran Mesir dan memperkaya negara melalui perdagangan serta ekspedisi militer.
Namun, setelah periode ini, Mesir mulai mengalami kemunduran karena faktor internal dan eksternal. Persaingan kekuasaan, korupsi, perang saudara, dan inflasi menyebabkan pelemahan struktur politik dan ekonomi. Di samping itu, invasi dari bangsa asing seperti orang Libia, Nubia, dan terutama serangan oleh bangsa Asyur dan kemudian bangsa Persia, menambah tekanan pada kerajaan yang sudah lemah.
Akhirnya, penaklukan oleh Aleksander Agung pada tahun 332 SM menandai akhir dari periode firaun independen Mesir. Setelah kematian Aleksander, Mesir diperintah oleh dinasti Ptolemaik yang berkuasa hingga dianeksasi oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 30 SM setelah kematian Cleopatra VII, firaun terakhir Mesir kuno.
Kemunduran Mesir kuno adalah proses yang berlangsung secara bertahap dan melibatkan berbagai faktor, dari masalah internal seperti korupsi dan konflik politik hingga tantangan eksternal berupa invasi dan penaklukan oleh kekuatan asing. Meskipun peradaban ini telah runtuh, warisannya masih terasa kuat hingga hari ini, baik dalam bentuk monumen yang masih berdiri maupun kontribusi mereka yang tak terhapuskan dalam bidang matematika, astronomi, arsitektur, dan seni.
2. Peradaban Mesopotamia
Mesopotamia, yang terhampar di antara dua sungai yaitu Tigris dan Eufrat, mendapatkan namanya dari istilah Yunani yang berarti ‘di tengah sungai’— dari ‘mezo’ (tengah) dan ‘potamus’ (sungai).
Peradaban yang pertama kali berkembang di Mesopotamia adalah bangsa Sumeria, yang bermula di era Neolitik. Dipercayai bahwa orang Sumeria ini berasal dari daerah pegunungan di bagian timur laut Mesopotamia sebelum tahun 4000 SM, sebagaimana diuraikan dalam jurnal yang meneliti asal usul peradaban dunia kuno Mesopotamia dan Mesir oleh Mustofa Umar.
Tidak hanya bangsa Sumeria, namun juga bangsa Akkadia, Babilonia, Assyria, dan Babilonia Baru telah meninggalkan jejak peradaban mereka di Mesopotamia.
Diantara kontribusi besar peradaban Mesopotamia adalah penciptaan skrip cuneiform dan penetapan sistem waktu yang kita kenal saat ini dengan 365 hari dalam satu tahun, 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam, dan 60 detik dalam satu menit.
Bagaimana Muncul dan Runtuhnya Peradaban Mesopotamia?
Munculnya Peradaban Mesopotamia:
Permukiman dan Pertanian
Peradaban ini dimulai ketika manusia mulai menetap dan mengembangkan pertanian yang menyediakan stabilitas pangan, memungkinkan populasi tumbuh dan masyarakat menjadi lebih kompleks.
Penemuan Tulisan
Salah satu pencapaian terbesar Mesopotamia adalah penemuan sistem tulisan, dikenal sebagai cuneiform, yang mulai berkembang sekitar 3200 SM. Ini memungkinkan untuk pencatatan administratif dan sastra.
Kota dan Kerajaan
Kota-kota seperti Uruk, Ur, dan Babilonia muncul sebagai pusat kekuasaan dan perdagangan. Peradaban ini diatur dalam kerajaan-kerajaan kota yang masing-masing diperintah oleh raja atau penguasa.
Hukum dan Administrasi
Hukum-Hukum Hammurabi, salah satu set hukum tertulis pertama, menunjukkan tingkat kemajuan sosial dan struktur hukum yang kompleks.
Runtuhnya Peradaban Mesopotamia
Konflik Internal dan Eksternal
Perang saudara dan konflik antar kota sering terjadi, melemahkan kerajaan-kerajaan dari dalam. Selain itu, Mesopotamia sering menjadi sasaran invasi karena lokasinya yang strategis.
Invasi oleh Bangsa Asing
Bangsa Akkadia, di bawah Sargon yang Agung, merupakan salah satu kekuatan yang menyatukan Mesopotamia. Namun, kekaisaran ini dan yang lainnya di wilayah itu terus-menerus diuji oleh bangsa penakluk, termasuk orang Gutian, Hittite, dan akhirnya oleh bangsa Persia di bawah Cyrus yang Agung.
Perubahan Lingkungan
Perubahan pola sungai, terutama di Sungai Eufrates, serta penurunan kesuburan tanah karena irigasi yang berlebihan dan kurangnya drainase yang memadai, mengakibatkan penurunan produksi pertanian.
Penaklukan oleh Bangsa Persia
Akhirnya, seperti banyak peradaban kuno lainnya, Mesopotamia jatuh ke tangan kekuatan asing. Bangsa Persia, di bawah Cyrus yang Agung, berhasil menaklukkan Babilonia pada tahun 539 SM, mengakhiri kemerdekaan Mesopotamia sebagai entitas politik.
Peradaban Mesopotamia mempengaruhi peradaban lainnya melalui penemuan dan inovasi mereka, seperti roda, matematika, astronomi, dan konsep waktu yang dibagi menjadi unit 60 yang masih kita gunakan hari ini. Jadi, sementara peradaban itu sendiri mungkin telah runtuh, warisannya terus hidup.
3. Peradaban Lembah Sungai Kuning
Peradaban kuno Tiongkok berkembang di sepanjang Lembah Sungai Huang He, yang juga dikenal sebagai Sungai Kuning. Aliran sungai ini membawa sedimen berwarna kuning yang memberikan nama kepada sungai tersebut.
Sungai Huang He bermula dari pegunungan Kunlun di Tibet, melewati daerah pegunungan di utara Tiongkok, dan akhirnya berakhir di Teluk Bohai di Laut Kuning.
Kawasan ini dianggap sebagai pusat munculnya dinasti-dinasti awal Tiongkok, dengan Kaisar Huangdi atau Kaisar Kuning yang memulai pemerintahannya sekitar tahun 2700 SM.
Dari Lembah Sungai Huang He, banyak warisan budaya dan peninggalan bersejarah yang berasal, termasuk Tembok Besar Tiongkok, sistem tulisan pictogram, patung-patung terakota dari era Dinasti Qin, serta ajaran filosofis dari Laozi, Confucius, dan Mencius.
4. Peradaban Sungai Indus
Kebudayaan India kuno berakar di Lembah Sungai Indus, bermula sekitar tahun 3000 SM. Zaman ini dikenal sebagai periode prasejarah India, di mana masyarakatnya belum mengenal sistem tulisan. Namun, sekitar tahun 1500 SM, dengan kedatangan suku Arya dari Asia Tengah, mulai muncul bukti-bukti keberadaan tulisan.
Dua kota utama yang menjadi simbol peradaban kuno India adalah Mohenjo-Daro dan Harappa. Mohenjo-Daro adalah pusat kebudayaan di bagian selatan lembah, sedangkan Harappa adalah kota utama di bagian utara.
Kedua kota ini terkenal dengan tata kota yang terorganisir dengan baik, termasuk jalan-jalan utama yang lurus dan lebar hingga 10 meter, lengkap dengan trotoar di kedua sisinya, serta pembagian kawasan kota menjadi beberapa blok yang tertata rapi.
Warisan kota-kota Indus ini juga terlihat dari sistem saluran air yang canggih, yang memfasilitasi aliran air buangan dari rumah-rumah ke sungai, dengan sistem pemeliharaan kebersihan yang baik.
5. Yunani Kuno
Zaman keemasan peradaban Yunani berawal dari aktivitas masyarakat di Kreta kira-kira antara tahun 2600 SM hingga 1500 SM, dengan Knossos sebagai pusat pemerintahan. Selain Knossos, terdapat juga pusat-pusat urban lain seperti Phaestos, Tylissos, dan Hanos. Peradaban ini juga berkembang di Mycenae, periode Hellenistik, serta kota-kota seperti Sparta dan Athena.
Peradaban Yunani purba telah menarik perhatian dunia berkat sumbangsihnya yang besar, termasuk kelahiran filsafat dan ilmu pengetahuan. Dalam bidang sastra, karya-karya epik seperti Iliad dan Odyssey karya Homer adalah beberapa contoh pengaruhnya.
Warisan peradaban Yunani tidak hanya terbatas pada pemikiran dan sastra, tetapi juga termasuk dalam karya-karya seni seperti arsitektur monumental, pematung marmer dan perunggu, serta pembangunan kuil yang didedikasikan untuk para dewa dan dewi dalam mitologi Yunani.
6. Peradaban Maya
Zaman prasejarah Maya bermula sejak kira-kira 1500 SM dan melanjutkan perkembangannya melalui era klasik, sebelum akhirnya mengalami penurunan pada masa pasca klasik, yang bertepatan dengan kedatangan penjajah Spanyol di wilayah Yucatan.
Masyarakat Maya mengalami puncak peradaban pada zaman klasik, yang berlangsung dari sekitar 300 M hingga 900 M. Mereka telah mahir dalam pertanian serta memiliki keahlian dalam konstruksi bangunan.
Dalam bidang arsitektur, Maya menunjukkan kemajuan dengan kualitas konstruksi yang meningkat. Ciri khas dari kemajuan ini adalah pembangunan struktur batu yang sebagian besar didedikasikan untuk kegiatan keagamaan, termasuk pembangunan kuil-kuil.
7. Peradaban Inca
Inca dikenal sebagai salah satu peradaban yang paling kuno di dunia dan merupakan kekaisaran paling luas di Amerika Selatan sebelum kedatangan Columbus. Wilayahnya saat itu meluas hingga mencakup apa yang kini dikenal sebagai Ekuador, Peru, dan Chile.
Cusco, yang sekarang berada di Peru, merupakan inti kekuatan militer dan administratif dari kekaisaran Inca. Kaisar Inca yang pertama, Pachacuti, adalah arsitek di balik transformasi desa-desa menjadi kota-kota terorganisir. Struktur-struktur monumental seperti piramida dan berbagai reruntuhan lain dari zaman Inca masih dapat diamati di wilayah bekas peradabannya, meskipun kini mereka tersembunyi di dalam hutan belantara dan pegunungan yang tinggi.
Nah, itu tadi beberapa peradaban tertua dan terbesar yang pernah ada di dunia. Jadi, Anda bisa menjawab pertanyaan carilah kasus peradaban besar yang pernah ada di dunia. Semoga bermanfaat. (Alkisahnews.com)