Berapa Banyak Jumlah Yakjuj dan Makjuj Itu?

Apakah Anda termasuk orang yang sangat takut dengan kedatangan yakjuj dan makjuj? Tahukah Anda, berapa jumlah yakjuj dan makjuj itu sebenarnya? Seberapa banyakkah mereka sehingga menjadi ancaman bagi ummat Islam di akhir zaman nanti? Selain itu, yakjuj dan makjuj menjadi salah satu tanda-tanda besar datangnya hari kiamat sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Tentunya kami yakin bahwasanya Anda masih memiliki banyak pertanyaan seputar yakjuj dan makjuj ini. Untuk itu, secara khusus kami akan membahasnya pada artikel singkat ini. Kami menyarankan Anda untuk menonton ini hingga selesai. Hal ini dimaksudkan agar tidak timbul kesalahan penafsiran.

Sebelum kita membahas seberapa banyak yakjuj dan makjuj itu, marilah kita menengok sekilas tentang, Siapakah Yakjuj dan Makjuj itu? Yajuj dan Majuj merupakan istilah untuk menyebut suatu kaum keturunan Nabi Adam alaihissalam yang menjadi salah satu tanda datangnya hari kiamat. Mereka sering digambarkan sebagai kaum yang suka menimbulkan kerusakan di bumi. Tidak ada yang mampu menghalangi kedatangan mereka kecuali Allah SWT semata.

Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Yajuj dan Majuj berasal dari keturunan Yafits, salah satu putra Nabi Nuh. Mereka bukanlah makhluk gaib seperti malaikat atau jin, melainkan entitas nyata yang keberadaannya menjadi teka-teki besar. Al-Quran tidak memberikan gambaran terperinci tentang mereka, sehingga membuka peluang bagi para ulama tafsir untuk memberikan pemahaman terhadap nama ini. Sebagian ahli tafsir menilai bahwa Yajuj dan Majuj merupakan cerminan sifat manusia yang paling buruk, menggambarkan keserakahan, kerusakan, dan kejahatan yang melampaui batas kewajaran.

Namun, satu hal yang tidak dapat disangkal adalah kepastian kemunculan mereka. Al-Quran telah menegaskan keberadaan Yajuj dan Majuj, menjadikannya salah satu tanda besar akhir zaman yang akan mengguncang dunia dengan kehadiran mereka.Etimologi Ya’juj dan Ma’juj sendiri berasal dari bahasa Arab. Ya’juj yang berakar kata “ujaaj” yang bermakna mengering setelahnya mengeras, dan satu lagi dari kata “al ajj” yang artinya ketika musuh datang dengan cepat sekali. Sementara itu, Ma`juj berasal dari kata “maaja” yang bermakna goncang.

Menurut Abu Hatim, kata “Ma’juj” berasal dari akar kata maaja, yang memiliki arti kekacauan. Selain itu, istilah ini juga dikaitkan dengan mu’juj, yang berarti pelarian atau tindakan melarikan diri. Namun, pendapat yang lebih kuat menyatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj bukanlah bentuk kata turunan (isim musytaq), melainkan nama khusus (ismi ‘azam) sekaligus julukan (laqab). Makna dari akar kata tersebut mencerminkan sifat-sifat khas Ya’juj dan Ma’juj, yang dikenal sebagai kaum pembawa kerusakan dan ketidakstabilan di dunia.

Para ulama menjelaskan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah kelompok yang secara alami memiliki karakter keras dan kasar. Mereka digambarkan sebagai kaum yang bergerak cepat dan tergesa-gesa, membawa kehancuran besar hingga tidak ada yang mampu melawan mereka. Kehadiran mereka menciptakan situasi yang memaksa banyak orang untuk melarikan diri demi bertahan hidup.

Sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj digambarkan sebagai sangat kejam: berhati keras, brutal, angkuh, biadab, haus darah, gemar menjarah, gigih dalam menghancurkan, dan memiliki kesenangan dalam berperang serta merusak. Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, bahkan sering melakukan kekejaman seperti memperkosa korban-korban mereka dan menyimpan kebencian mendalam terhadap umat atau bangsa lain di luar kelompok mereka.

Kesombongan mereka juga tergambar dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW. Diceritakan bahwa setelah mereka berhasil memusnahkan seluruh penduduk bumi, dengan sombong mereka melemparkan anak panah dan tombak ke langit, seolah-olah ingin menantang penghuni langit, yakni para malaikat. Ketika anak panah dan tombak tersebut kembali dalam keadaan berlumuran darah, mereka dengan penuh keyakinan menganggap telah berhasil mengalahkan makhluk langit.

Namun, timbul pertanyaan besar: Apakah Ya’juj dan Ma’juj sudah ada saat ini? Jika mereka memang sudah ada, di manakah sebenarnya posisi mereka sekarang? Pertanyaan ini terus menjadi misteri yang menggugah rasa ingin tahu umat manusia.

Baca Juga : Kota Atau Tempat Yang Mendapat Murka Allah

Jadi, Seberapa Banyak Jumlah Yakjuj dan Makjuj Itu Hingga Menimbulkan Kerusakan Yang Masif dan Menjadi Tanda Kiamat di Akhir Zaman?

Di sinilah kita akan mengetahui, tentang jumlah yakjuj dan makjuj berdasarkan pengetahuan dari nabi kita tercinta. Rasulullah memberikan gambaran yang lebih detail tentang Yakjuj dan Makjuj dalam berbagai hadis. Salah satu hadis yang paling menonjol terkait jumlah mereka adalah:

“Allah berkata, ‘Wahai Adam!’ Adam menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu dan aku taat kepada perintah-Mu.’ Kemudian dikatakan, ‘Keluarkanlah dari keturunanmu utusan untuk neraka.’ Adam bertanya, ‘Berapa banyak yang harus aku keluarkan?’ Allah menjawab, ‘Dari setiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk neraka dan satu untuk surga.’ Para sahabat menjadi sangat terkejut mendengar hal ini. Maka Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya sembilan ratus sembilan puluh sembilan itu adalah dari Yakjuj dan Makjuj, sementara satu itu dari kalian.'” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa jumlah Yakjuj dan Makjuj sangat besar, bahkan melampaui populasi manusia lainnya. Dengan perbandingan 999:1, mereka menjadi simbol kuantitas yang luar biasa, yang akan memenuhi bumi dengan jumlah mereka di akhir zaman.

Coba bayangkan ada 999 yakjuj dan makjuj untuk setiap seorang manusia. Kita tidak tahu apakah jumlah manusia yang ada di akhir zaman lalu dikalikan 999 atau jumlah seluruh manusia mulai dari nabi adam hingga manusia yang terlahir paling akhir lalu dikalikan 999. Yang manapun, tentunya jumlah itu akan sangat dan amat banyak untuk dilawan oleh manusia. Maka dari itu sebabnya, nabi isa dan para manusia tersudut oleh yakjuj dan makjuj di gunung Thur. Kalau tidak ditolong oleh Allah, niscaya manusia akan punah sebelum waktunya.

Simak Juga : Kisah Dajjal Sang Pendusta

Penafsiran Ulama Tentang Jumlah Yakjuj dan Makjuj

Para ulama memiliki berbagai pandangan terkait jumlah Yakjuj dan Makjuj. Beberapa tafsir utama di antaranya adalah:

  1. Populasi Tak Terhingga. Sebagian ulama percaya bahwa jumlah Yakjuj dan Makjuj sangat besar sehingga mereka dapat memenuhi seluruh bumi. Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menekankan bahwa jumlah mereka merupakan manifestasi dari kebesaran Allah dan ujian bagi umat manusia di akhir zaman.
  2. Kelipatan Generasi. Beberapa ulama berpendapat bahwa Yakjuj dan Makjuj berkembang biak dengan sangat cepat. Hal ini didasarkan pada sifat destruktif mereka yang dijelaskan dalam Al-Quran, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya besar dalam jumlah, tetapi juga terus bertambah.
  3. Makhluk Berbeda dari Manusia. Sebagian ahli tafsir, seperti Ibn Katsir, menyebutkan bahwa Yakjuj dan Makjuj mungkin merupakan bangsa atau kaum yang berbeda secara biologis dari manusia biasa. Hal ini menjelaskan mengapa mereka memiliki daya tahan dan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, meskipun hidup di balik tembok selama ribuan tahun.

Nah, itulah tadi ulasan tentang apa itu yakjuj dan makjuj dan seberapa banyak jumlahnya. Mudah-mudahan kita bukanlah termasuk orang-orang yang berhadapan dengan yakjuj dan makjuj karena tentunya ini adalah fitnah yang bisa mengganggu keimanan kita. Semoga artikel berita islami ini bermanfaat. Wallahu’alam, assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

About administrator

Kami Menyediakan Informasi Berdasarkan Sumber Yang Kredibel dan Terpecaya

Tinggalkan Balasan