Inilah Golongan Manusia yang Diharamkan Masuk Neraka – Alkisahnews.com. Neraka adalah tempat yang membuat jiwa bergetar hanya dengan mendengarnya. Dalam ajaran Islam, neraka bukan sekadar tempat hukuman, melainkan simbol keadilan Ilahi bagi mereka yang telah menyimpang dari jalan yang lurus. Ia adalah tempat penuh siksaan bagi orang-orang yang dengan sadar mengabaikan perintah Allah dan mengkhianati titah-Nya sepanjang hidup mereka di dunia.
Di akhirat kelak, neraka disebut sebagai seburuk-buruknya tempat kembali. Penghuninya bukan sembarang orang, melainkan mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, menolak kebenaran para nabi, dan dengan angkuh menantang ajaran-Nya. Mereka yang kufur dan durhaka akan mendapati neraka sebagai tempat yang membakar tubuh dan jiwa tanpa henti, menjadi saksi atas kesalahan yang mereka abaikan.
Namun, siapakah di antara kita yang tidak ingin terhindar dari kengerian itu? Kita semua, tanpa terkecuali, pasti memohon kepada Allah untuk dijauhkan dari siksa yang begitu dahsyat. Bagi kami, dan tentu saja bagi Anda yang tengah menyimak, memahami cara menghindari neraka adalah sebuah keharusan.
Video 4 Golongan Manusia yang Diharamkan Masuk Neraka
Baca Juga : Berapa Banyak Jumlah Yakjuj dan Makjuj ?
Inilah 4 Golongan Manusia yang Diharamkan Masuk Neraka
Nabi Muhammad saw telah memberikan beberapa penjelasan, yang akan menghindarkan kita dari siksa neraka. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab musnadnya Juz 7 halaman 53, yaitu :
حُرِّمَ عَلَى النَّارِ كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيبٍ مِنَ النَّاسِ
Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah hati atau hayyin, lemah lembut atau layyin, mudah atau sahlun, serta dekat dengan manusia atau qorib (Hadis Riwayat Ahmad).
Apa dan bagaimana keempat golongan ini? Mari kita Simak penjelasan detailnya berikut ini.
1. Golongan Hayyin
Golongan pertama yang disebut oleh Rasulullah sebagai golongan istimewa adalah hayyin, yaitu orang-orang yang memiliki sifat rendah hati, tidak sombong, dan tidak meremehkan orang lain. Sifat ini merupakan cerminan keagungan akhlak, yang jauh dari sikap angkuh dan merasa lebih tinggi dari sesama. Kerendahan hati ini adalah kunci yang membuka pintu-pintu keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.
Menurut Abu Hatim dalam kitabnya Raudlatul Uqala’ wa Nuzhatul Fudlala’, setiap orang yang berakal wajib memiliki sifat rendah hati atau tawadhu’. Ia harus menjauhi sikap sombong, karena keangkuhan hanya akan membawa kehinaan. Sebaliknya, kerendahan hati justru akan meninggikan derajat seseorang. Rasulullah SAW bersabda, “Tiada orang yang rendah hati karena Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Ahmad). Dalam hadis ini, tersirat janji Allah yang tak tergoyahkan: kerendahan hati akan berbuah kemuliaan.
Namun, betapa kontrasnya sifat rendah hati dengan sifat sombong. Orang sombong adalah mereka yang merasa dirinya lebih hebat, lebih benar, dan menganggap remeh orang lain. Sifat ini bukan hanya mencemari akhlak, tetapi juga menghalangi rahmat Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat seberat biji kesombongan.” Betapa mengerikannya ancaman ini bagi mereka yang terjerat dalam perangkap kesombongan.
Kesombongan tidak hanya menjadi penghalang surga, tetapi juga menjauhkan seseorang dari keindahan akhlak seorang mukmin. Orang sombong tidak memiliki kasih sayang kepada sesama. Hatinya keras, jauh dari kelembutan iman, dan cenderung dipenuhi rasa iri, dengki, serta dendam. Sifat-sifat ini membentuk lingkaran setan yang terus membakar jiwa, menjauhkan mereka dari ketenangan.
Sifat rendah hati, di sisi lain, membawa kedamaian. Orang yang tawadhu’ mampu menerima kekurangan dirinya dan menghargai kelebihan orang lain. Ia senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya. Dengan kerendahan hati, seseorang tidak hanya dihormati manusia, tetapi juga dicintai oleh Allah. Derajat mereka diangkat, baik di dunia maupun di akhirat.
Maka, jadilah golongan hayyin, mereka yang rendah hati, lembut hati, dan menjauhkan diri dari kesombongan. Ingatlah, keangkuhan hanya membawa kehancuran, sedangkan kerendahan hati adalah jalan menuju kemuliaan yang abadi. Rasulullah SAW telah mengingatkan kita, dan pilihan kini ada di tangan kita: menjadi mulia dengan tawadhu’ atau terhina dengan kesombongan.
2. Golongan Manusia Yang Diharamkan Masuk Neraka Dalah Layyin
Golongan manusia yang diharamkan masuk neraka yang kedua adalah golongan layyin, yaitu mereka yang memiliki sifat lemah lembut dan santun dalam ucapan maupun perbuatan. Orang-orang dalam golongan ini membawa kedamaian dengan tutur kata yang menyejukkan dan tindakan yang penuh kasih. Sifat ini adalah anugerah luar biasa dari Allah SWT, yang ditanamkan dalam hati manusia untuk menciptakan harmoni di antara sesama. Tanpa kelembutan, dunia akan kehilangan keindahannya.
Allah SWT menegaskan betapa pentingnya kelembutan dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 159: “Dengan rahmat dari Allah, engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat. Seandainya engkau kaku dan keras hati, niscaya umat akan menyingkir darimu.” Ayat ini menggambarkan bagaimana sifat lemah lembut adalah bagian tak terpisahkan dari rahmat Allah. Dengan kelembutan itu, Nabi Muhammad SAW mampu menyentuh hati umatnya, membawa mereka kepada kebaikan dan menyatukan yang tercerai-berai.
Rasulullah SAW adalah teladan tertinggi dalam kelembutan dan kasih sayang. Beliau menghadapi berbagai bentuk kezaliman dan hinaan dari musuh-musuhnya, namun tetap bersikap sabar dan penuh kasih. Rasulullah tidak hanya memaafkan mereka yang berbuat dosa kepadanya, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk berubah. Kelembutan hatinya adalah cerminan dari rahmat Allah yang tanpa batas. Sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barangsiapa tiada memiliki kelembutan, baginya tiada kebaikan.” (Hadis Riwayat Muslim).
Hadis tersebut adalah peringatan bagi kita bahwa tanpa kelembutan dan kasih sayang, seseorang akan terhalang dari segala bentuk kebaikan. Kelembutan bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan besar yang mampu meruntuhkan kebencian dan menyatukan hati. Semua kebaikan yang tulus hanya dapat dilakukan dengan kasih sayang yang melandasinya. Seseorang yang keras hati akan kesulitan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain dan meraih keberkahan dalam hidupnya.
Maka, jadilah golongan layyin, mereka yang lemah lembut, santun, dan penuh kasih. Ingatlah, kelembutan adalah jalan menuju kebaikan, sebagaimana Rasulullah SAW telah mengajarkan dengan kehidupannya yang penuh dengan rahmat Allah. Dalam kelembutan, terdapat kekuatan untuk membawa perubahan, menyembuhkan luka, dan mendekatkan diri kepada Allah. Mari kita tanamkan sifat ini dalam diri, agar hidup kita dipenuhi dengan kebaikan dan keberkahan.
3. Golongan Sahlun
Golongan manusia yang diharamkan masuk neraka yang ketiga adalah sahlun, yaitu mereka yang selalu memudahkan urusan orang lain. Orang-orang dalam golongan ini begitu ringan tangan, mudah memberikan bantuan kepada sesama, baik dengan tenaga, pikiran, maupun harta. Mereka tidak pernah merasa berat untuk membantu saudaranya yang membutuhkan, bahkan rela mengorbankan sebagian hartanya demi meringankan penderitaan orang lain. Dalam setiap langkahnya, mereka membawa kemudahan, menjadi pelita bagi jiwa-jiwa yang tengah gelap dalam kesulitan.
Keistimewaan golongan sahlun begitu besar, hingga mereka diharamkan masuk neraka. Mengapa? Karena mereka yang memudahkan urusan orang lain, Allah SWT janjikan kemudahan dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. Setiap kebaikan yang mereka lakukan adalah investasi tak ternilai yang akan Allah balas dengan pahala yang melimpah, termasuk kemudahan jalan menuju surga dan perlindungan dari siksa neraka.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya.” Hadis ini menggambarkan betapa besarnya ganjaran bagi mereka yang senantiasa memberikan pertolongan, tak peduli seberapa kecil atau besar bantuan itu.
Maka, jadilah golongan sahlun, mereka yang selalu siap membantu, memudahkan urusan orang lain, dan menjadi penyambung kasih sayang Allah di bumi. Sifat ini bukan hanya membawa keberkahan bagi mereka yang dibantu, tetapi juga menjadi rahmat besar bagi diri sendiri. Dengan menjadi sahlun, kita tidak hanya mendapatkan cinta dari sesama, tetapi juga dari Allah SWT, yang menjanjikan surga bagi mereka yang senantiasa menjadi penolong bagi saudaranya. Inilah jalan menuju kebahagiaan sejati, dunia dan akhirat.
Simak Juga : Kota Atau Tempat Yang Mendapat Murka Allah
4. Golongan Qorib
Golongan yang keempat adalah qorib, mereka yang membawa kehangatan dalam setiap pertemuan. Orang-orang ini akrab, pandai berkomunikasi, dan selalu menyenangkan hati orang di sekitarnya. Dengan senyum yang tulus dan ucapan salam yang lembut, mereka menyebarkan aura kasih sayang yang tak terhingga. Kehadiran mereka bagai oase di tengah kegersangan hati, mengajarkan betapa pentingnya kedekatan dan kekeluargaan dalam hidup bermasyarakat.
Islam menekankan pentingnya sifat qorib ini sebagai landasan dalam hubungan sosial. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kedekatan, cinta, dan kepedulian terhadap sesama adalah tanda kesempurnaan iman. Sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari: “Tidak sempurna iman dari kalian hingga kalian mencintai apa-apa bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai apa-apa bagi diri sendiri.” Hadis ini menggambarkan bahwa iman sejati tidak hanya tentang hubungan dengan Allah, tetapi juga tentang bagaimana kita memperlakukan sesama manusia dengan cinta dan penghormatan.
Jadilah bagian dari golongan qorib, mereka yang memancarkan cinta dan keakraban di setiap langkahnya. Dengan murah senyum, menyapa, dan menyebarkan salam, kita tidak hanya menciptakan hubungan yang harmonis di dunia, tetapi juga membangun tabungan kebaikan di akhirat. Dalam setiap jabat tangan dan kata yang penuh kasih, tersimpan kekuatan untuk menyatukan hati, menumbuhkan rasa saling percaya, dan membawa kebahagiaan bagi sesama. Golongan qorib adalah mereka yang kehadirannya dirindukan, karena cinta kasih yang mereka tebarkan menjadi cahaya di tengah kegelapan.
Nah, itu tadi pembahasan mengenai 4 golongan manusia yang diharamkan masuk neraka. Sebagai penutup, empat golongan manusia yang diharamkan masuk neraka ini mengajarkan kita tentang pentingnya akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjadi pribadi yang rendah hati, lemah lembut, suka memudahkan urusan orang lain, dan akrab dengan sesama, kita tidak hanya mendapatkan cinta dari Allah SWT, tetapi juga menciptakan kedamaian di dunia ini. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang dirahmati ini dan dijauhkan dari siksa neraka yang mengerikan.
Sumber : Berita Islami Channel